Bandung, 30 Januari 2023 – Program Studi S1 Psikologi Universitas Bhakti Kencana menyelenggarakan webinar KULIAH TAMU PSIKOLOGI KLINIS yang bertajuk “Intervensi Psikologis Untuk Hidup Lebih Bermakna”. Menghadirkan Keynote Speaker Dr. Ratna Dian Kurniawati, M.Kes., yang memiliki kepakaran terkait Kesehatan Masyarakat, membuka pemaparan awal acara sekaligus membakar semangat pengetahuan tentang pentingnya intervensi psikologis bagi kesehatan masyarakat terutama dikalangan mahasiswa.
Kuliah tamu menjadi lebih menarik karena dilengkapi dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Psikologi Universitas Bhakti Kencana mengenai Psychological First Aid (PFA) yang dibahas oleh Aththaariq Cikal. Dilanjutkan pembahasan hasil penelitian tentang Gambaran Stress Akademik yang dihubungkan dengan penggunaan Art Therapy dipaparkan oleh Siena Salsabilla. Pamungkas, pemaparan penelitian oleh Windri Rahmawati yang membahas mengenai prokrastinasi akademik yang dihubungkan dengan modifikasi perilaku.
Dipandu oleh MC serta moderator mahasiswa aktif Prodi Psikologi Universitas Bhakti Kencana, menghadirkan khasanah baru dalam kuliah tamu kali ini. Acara kuliah tamu ini disiarkan secara langsung melalui saluran Youtube Universitas Bhakti Kencana dan dihadiri oleh lebih dari 80 peserta di ruang meet virtual zoom yang berasal dari civitas akademika Universitas Bhakti Kencana serta masyarakat umum. Hal tersebut tentunya menunjukkan semakin pentingnya wawasan keilmuan intervensi psikologis yang dibutuhkan untuk dapat digunakan bagi non-profesional mental health.
Tiga narasumber utama yang memiliki kepakaran dibidang Psikologi yakni Prllya Shanty Andrianie, M.Psi., Psikolog; Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., Psikolog; dan Linda Widyastuti, M.Psi., Psikolog menambah wawasan pengetahuan di bidang ilmu psikologi. Kuliah tamu kali ini berfokus pada pembahasan mengenai Psychological First Aid (PFA), Penggunaan Art Therapy, serta pemaparan tentang Modifikasi Perilaku.
Ibu Prllya Shanty Andrianie, M.Psi., Psikolog, yang merupakan seorang praktisi dibidang Psikologi klinis dan sebagai Kaprodi S1 Psikologi Universitas Setia Budi menjelaskan materi tentang Psychological First Aid (PFA). Ibu Prilya menjelaskan bahwasannya PFA dapat dilakukan oleh non mental health professional, namun tetap membutuhkan panduan dan tata laksana sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan. Selain itu, PFA juga dapat digunakan untuk gangguan ringan – berat (minor stress – traumatic stress), serta pengetahuan tentang bagaimana dan kapan saat merujuk pasien/klien kepada tenaga layanan kesehatan lain. Lebih lanjut, Ibu Prilya juga menyampaikan bahwa bukan hanya penyintas atau korban yang selamat membutuhkan PFA, namun petugas rescue dan recovery helpers serta teman maupun keluarga korban juga memerlukan tindakan PFA karena turut mengalami kejadian-kejadian traumatik bencana. Sehingga Psychological First Aid (PFA) merupakan langkah krusial awal yang digunakan untuk pemulihan korban dan individu yang terdampak.
Senada dengan Ibu Prilya, Bapak Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., Psikolog, yang merupakan Psikolog Klinis dan sekaligus Dosen Fakultas Psikologi Universitas Setia Budi, menyampaikan pentingnya penggunaan Art Therapy bagi pemulihan korban bencana. Intervensi ini dapat digunakan secara berkelompok serta dapat membantu pemulihan trauma secara efektif. Ia pun memaparkan bahwa Art Therapy merupakan teknik terapi yang menggunakan seni dalam hubungan profesional terhadap individu yang mengalami trauma, sakit, atau tantangan dalam hidup, dan proses pengembangan diri. Lebih jauh tuturnya, Art Therapy bagi individu dapat meningkatkan kesadaran diri, menurunkan gejala stress serta pengalaman traumatis, meningkatkan kemampuan kognitif dan menikmati kesenangan hidup melalui pembuatan karya seni.
Dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Modifikasi Perilaku oleh Ibu Linda Widyastuti, M.Psi., Psikolog., seorang praktisi dibidang Psikologi Klinis sekaligus Dosen Psikologi Universitas Bhakti Kencana. Menuturkan bahwa Modifikasi Perilaku merupakan upaya, proses, atau tindakan untuk mengubah perilaku dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar yang teruji secara sistematis untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif. Selain itu, Ibu Linda juga memaparkan hasil penelitian yang dilakukannya bersama tim penelitiannya yang terdiri dari dosen lintas Prodi Universitas Bhakti Kencana dan mahasiswa Prodi Psikologi tentang “Penerapan Differential Reinforcement of Zero Responding (DR0) Terhadap Perasaan Cemas yang Dirasakan pada Kelompok Remaja Perantauan”.
Antusiasme peserta tidak terbendung dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan peserta di kolom chat zoom sebelum pemaparan materi usai. Pesertapun diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung pada kesempatan kali itu. Acara pemaparan materi ditutup dengan penyerahan simbolis sertifikat kepada narasumber oleh Kaprodi Psikologi Ibu Myrna Anissaniwaty, M.Psi., Psikolog. MC memandu pembagian doorprize menarik bagi peserta dengan pertanyaan terbaik. Kuliah tamu hari itu meninggalkan kesan mendalam bagi peserta yang mengikuti acara dari awal hingga akhir terutama tentang wawasan pengetahuan intervensi psikologis yang dapat dilakukan oleh berbagai kalangan dan dapat membuat hidup lebih bermakna.*** (Saung Literasi: Yadi Setiadi & Linda Widyastuti)